Bendungan
ASI
A.
Pengertian
Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena
penyempitan duktus lactiferus atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan
dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu.
Bendungan ASI adalah pembengkakan pada payudara
karena peningkatan aliran vena dan limfe sehingga menyebabkan bendungan ASI dan
rasa nyeri disertai kenaikan suhu badan.
B.
Gejala
menurut
Prawirohardjo, 2011 gejala dari bendungan ASI adalah:
1.
Payudara
terlihat bengkak
2.
Payudara
terasa keras
3.
Payudara
terasa panas
4.
Terdapat
nyeri tekan pada payudara
C.
Penyebab
1.
Pengosongan
mammae yang tidak sempurna
Dalam
masa laktasi, terjadi peningkatan produksi ASI pada ibu yang produksi ASInya
berlebihan. apabila bayi sudah kenyang dan selesai menyusu, dan payudara tidak
dikosongkan, maka masih terdapat sisa ASI dalam payudara. sisa ASI tersebut
jika tidak dikeluarkan dapat menimbulkan bendungan ASI.
2.
Faktor
hisapan bayiyang tidak aktif
Pada
masa laktasi,bila ibu tidak menyusukan bayinya sesering mungkin atau jika bayi
tidak aktif menghisap maka akan menimbulkan bendungan ASI.
3.
Faktor posisi
menyusui bayi yang tidak benar
Tekhnik
yang salah dalam menyusui dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet dan
menimbulkan rasa nyeri pada saat bayimenyusu. Akibatnya ibu tidak mau menyusui
bayinya dan terjadi bendungan ASI.
4.
Puting susu
terbenam
Puting
susu yang terbenam akan menyulitkan bayi dalam menyusu. Karena bayi tidak dapat
menghisap puting dan areola, bayi tidak mau menyusu dan akibatnya terjadi
bendungan ASI
5.
Puting susu
terlalu panjang
Puting
susu yang panjang menimbulkan kesulitabn
pada saat bayi menyusu karena bayi tidak dapat menghisap areoladan merangsang
sinus lactiferus untuk mengeluarkan ASI. Akibatnya ASI tertahan dan menimbulkan
bendungan ASI.
D.
Faktor
Predisposisi
1.
Faktor hormon
2.
Hisapan bayi
3.
Pengosongan Payudara
4.
Cara menyusui
5.
Faktor Gizi
6.
Kelainan pada
puting susu
E.
Penatalaksanaan
1.
Jika Ibu
Menyusui
-
Sebelum
menyusui, pijat payudara dengan lembut, mulailah dari luar kemudian perlahan-lahan bergerak ke arah
puting susu dan lebih berhati-hati pada area yang mengeras.
-
Menyusui
sesering mungkin dengan jangka waktu selama mungkin, susui bayi dengan payudara
yang sakit jika ibu kuat menahannya, karena bayi akan menyusui dengan penuh
semangat pada awal sesi menyusui, sehingga bisa mengosongkannya dengan efektif.
-
Lanjutkan
dengan mengeluarkan ASI dari payudara itu setiap kali selesaimenyusui jika bayi
belum benar-benar menghabiskan isi payudara yang sakit tersebut.
-
tempelkan
handuk halus yang sudah dibasahii dengan air hangat pada payudara yang sakit
beberapa kali dalam sehari (mandi dengan air hangat beberapa kali). lakukan
pemijatan dengan lembut disekitar area yang mengalami penyumbatan kelenjer susu
dan secara perlahan-lahan turun ke arah puting susu.
-
kompres
dingin pada payudara diantara waktu menyusui.
-
bila diperlukan
berikan parasetamol 500 mg peroral setiap 4 jam
-
lakukan
evaluasi setelah 3 hari untuk mengevaluasi hasilnya.
2.
jika ibu
tidak menyusui :
-
gunakan bra
yang menopang
-
kompres
dingin pada payudara untuk menguranggi bengkak dan nyeri.
-
berikan parasetamol
400 mg peroral setiap 4 jam.
-
jangan di
pijat atau memakai kompres hangat pada payudara
-
lakukan
evaluasi setelah 3 hari untuk mengevaluasi hasilnya.
0 komentar:
Posting Komentar