Perdarahan di Luar Haid Karena Trauma
Trauma
adalah dari aspek medikolegal sering berbeda dengan pengertian medis.Pengertian
medis menyatakan trauma atau perlukaan adalah hilangnya diskontinuitas dari
jaringan. Sedangkan dalam pengertian medikolegal trauma adalah pengetahuan tentang
alat atau benda yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seseorang. Artinya
orang yang sehat, tiba-tiba terganggu kesehatannya akibat efek dari alat atau
benda yang dapat menimbulkan kecederaan.
Perlukaan Akibat Koitus
Perlukaan
yang terjadi akibat koituspertama ialah robeknya selapit hymen.Robekan selaput
hymen biasanya terjadi pada dinding
belakang dan menimbulkan perdarahan sedikit, yang kemudian akan berhenti
secaraspontan. Akan tetapi -walaupun jarang-perdarahan bisa demikian banyaknya,sehingga diperlukan pertolongan dokter untuk
menghentikannya
Pada keadaan-keadaan tertentu perlukaan akibatkoitus dapat
lebih berat. Koitus yang dilakukansecara kasar dan keras, misalnya oleh laki-lakiyang
menderita psikopatia seksualis atau yangsedang mabuk, akan menimbulkan
perlukaan-perlukaan vulva dan vagina yang luas denganperdarahan banyak.
Lebih-lebih bila wanitamenolak untuk melakukan hubungan seksual.Penolakan itu
di sertai adduksi pada kedua paha,lordose lumbal, dan ketegangan pada
otot-ototpelvis. Dalam keadaan demikian koitus hanyamungkin dilakukan bila
pihak laki-laki memaksanyadengan kasar dan kekerasan. Factor predisposisidari
pihak wanita untuk mengalami trauma padakoitus adalah hypoplasia genitalis ,
penyampitanintroitus vagina, vagina yang kaku dan hymen yangtebal. Tidak adanya
pengalaman, sedang mabuk,memiliki penis yang besar merupakan
faktor-faktor dari pihak laki-laki yang memudahkan terjadinya trauma pada
wkatu koitus
Robekan forniks
posterior vagina dapat merupakan perlukaan yang tidak jarang terjadi. Apabila
wanita mengalami orgasme ketika koitus, bisa terjadi kenaikan tekanan
intra-abdominal, sehingga kavum Douglasi menonjol. Tekanan penis yang berulang
pada kavum Douglasi ytang menonjol ini dapat menyebabkan perlukaan pada forniks
posterior. Pada wanita yang telah mengalami histerektomo total, vagina bagian
atas menjadi kaku dan pendek, sehingga lebih mudah terjadiperlukaan pada
forniks posterior waktu koitus. Faktor-faktor yang memberi predisposisi
terhadap perlukaan diforniks posterior karena koitus ialah kala nifas dan masa pasca
menoupause. Perlukaan akibat koitus di forniks posterior umumnya melintang;
perlukaan tersebut,walaupun jarang, dapat menembus kavum douglasi,sehingga
usus-usus halus bisa keluar. Bahwa perdarahan-perdarahan terjadi segera setelah
koitus, dan dengan pemeriksaan inspekulo. Pada pemeriksaan segera tampak
tempat, bentuk, dan besarnya luka. Karena ada kemungkinan terputusnya
pembuluh-pembuluh darah arterial, penjahitan luka harus dilakukan dengan
teliti.
Perlukaan Akibat Trauma Aksidental
Letak jalan
lahir yang terlindung menjadi sebab tidak seberapa seringnya terjadi perlukaan
langsung.Perlukaan langsung pada alat genital terjadi akibat patah tulang panggul,
atau akibat jatuh duduk dengan genitalia eksterna kena suatu benda.
Hematoma
Bentuk
perlukaan yang paling sering terjadi ialahhematoma pada vulva. Hematoma dapat
mula-mula berukuran kecil untuk kemudian bisa menjadi cepat membesar. Terdapatnya hematoma yang tampak kecil dari
luar belum berarti bahwa bekuan darah di dalamnya sedikit. Perdarahan dapat
menjalar sekitar vagina dan mengumpul di dalam ligamentum latum. Bila banyak darah
terkumpul dalam hematoma, dapat timbul gejala syok dan anemia. Kulit permukaan
hematoma berwarna kebiru-biruan, mengkilat, tipis, dan mudah robek.
Penanganan hematoma tergantung dari besarnya
hematoma itu. Bila hematoma kecil,cukup diberi analgetika, sambil diobservasiapakah hematoma tidak bertambah besar.Tetapi, jika hematoma besar, hendaknya segera dibuka, dan dilakukan pengeluaran bekuan-bekuan
darah. Perdarahan arterial yang ada harus segera dihentikan denganmengikat
pembuluh darah yang terputus.Selanjutnya dilakukan tamponade pada ruang luka
yang sebelumnya darah diisi oleh bekuan darah genanganan hematoma tergantung
daribesarnya hematoma itu. Bila hematoma kecil,cukup diberi analgetika, sambil
diobservasi apakah hematoma tidak bertambah
besar.Tetapi, jika hematoma besar, hendaknya segera dibuka, dan dilakukan pengeluaranbekuan-bekuan darah. Perdarahan
arterialyang ada harus segera dihentikan dengan mengikat pembuluh darah yang
terputus.Selanjutnya dilakukan tamponade pada ruang luka yang sebelumnya darah
diisi oleh bekuan darah.
Perlukaan
Perlukaan pada vagina dan vulva
terjadi bila alat-alat tersebut terkena benda secara langsung. Kadang-kadang
perlukaan ini dapat pula mengenai alat-alat sekitarnya, misalnya urethra,
kandung kencing,rektum, atau kavum Dauglasi. Khusus bila dijumpai perlukaan
yang multiple, perlu dipikirkankemungkinan adanya benda-benda asing yang tertinggal
di dalam luka. Penanganan ditujukan kepada memulihkan benda anatomik.
Sebelumnyadilakukan pemeriksaan yang teliti, untuk mengetahui luas luka dan
alat-alat yang terkena
Perlukaan Akibat Benda Asing
Seringkali penderita dengan
psikopatia seksualis memasukkan benda-benda ke dalam vagina atau urethra. Benda
asing ini tetap tinggal di vagina karena kelupaan, atau karena memang penderita
sendiri tidak ingin mengeluarkannya. Pengaruh benda asing dalam vagina
tergantung dari bentuk dan jenisbenda itu. Benda-benda yang terbuat dari kain
dengn cepat menimbulkan infeksi disertai leukore yang berbau.
Pesarium yang dipasang untuk
prolapsus uteri dapat pula menimbulkan iritasi dan perlukaan, apabila tidak
beruang dikeluarkan dan dibersihkan. Pesarium yang terlalu lama divagina dapat
untuk sebagan terbenam dalam dinding vagina.
Perlukaan pada vagina atau uterus
bisa juga terjadi apabila digunakan benda untuk melakukan abortus provokatus.
Karena benda tersebut tidak sucihama, bahaya terbesar selain perdarahan ialah
infeksi septik dengan segala akibatnya
Perlukaan Akibat Bahan Kimia
Perlukaan vulva dan vagina berupa
luka-luka bakar disebabkan oleh:
Pembilasan (douching) dengan cairanyang sangat panas.
Kesalahan
teknik dalam pemakaianelektrokauter.
Bahan- bahan
kimiawi
0 komentar:
Posting Komentar